Rabu, 20 November 2013

BENTUK-BENTUK KOTA


KOTA
Kota yaitu suatu wilayah yang memilki fungsi yang kompleks yang dapat menunjang aktifitas masyarakat yang tidak bersektor pada agraris.
BENTUK-BENTUK KOTA BERDASARKAN FUNGSINYA:
1.Bentuk orthogonal gridiron:
Bentuk kota yang penyebaran pertumbuhan yang sama secara umum tanpa adanya perbedaan berarti dan mempunyai pusat local utama. Fungsi- fungsinya masih sangat kompleks. Biasanya di gunakan untuk kota yang daerahnya datar. Contoh: Los Angeles, Tokyo.
2. bentuk spider web
Bentuk kota yang sangat umum, kota ini mempunyai keadaan yang sangat tinggi. Contoh: kota Dallas berfungsi sebagai pusat dari segala kegiatan yang sangat vital dengan perkembangan di sekitarnya.
3. bentuk the square cities (bentuk bujur sangkar)
Bentuk kota ini menunjukkan adanya kesempatan perluasan kota ke segala arah yang relative seimbang dean kendala fisikal relatif tidak begitu berarti.  Contoh: kota Nelson 1908, berfungsi sebagai kota administratif region nelson dan pusat seni dan kerajinan.
4. bentuk octopus/ star shaped cities ( bentuk gurita/ bintang)
Bentuk ini mendefinisikan beberapa tipe dari ruang terbuka. Peranan jalur transportasi pada bentuk ini juga sangat dominan. Hanya saja pada bentuk gurita jalur transportasi tidak hanya satu arah saja, tetapi beberapa arah ke luar kota. Contoh : kota Washington, D.C. berfungsi sebagai pusat penting media nasional dan internasional serta pusat pendidikan.
5. bentuk the rectangular cities ( bentuk empat persegi panjang)
Bentuk ini terlihat mempunyai dimensi memanjang sedikit lebih besar daripada dimensi melebar. Hal ini karena adanya hambatan-hambatan fisikal terhadap perkembangan areal kota pada salah satu sisi-sisinya, contoh : kota Nelson, 1958
6. bentuk satellite and neighbourhood plans (bentuk satellite dan pusat-pusat baru)
Bentuk kota ini dikatakan sebagai kota satelit karena pengembangan kota-kota satelit ini berfungsi sebagai penyerap mengalirnya arus urbanit yang sangat besar ke kota utama dengan jalan meningkatkan fungsi-fungsi yang ada di kota-kota satelit sehingga memperluas peluang pekerjaan. Contoh kota stockhom, London berfungsi sebagai kota perdagangan internasional.
7. bentuk linier:
Bentuk kota ini yaitu yang perkembangannya diatur sepanjang koridor yaitu sebuah jari yang merupakan varisi dari bentuk star. Contoh: Kota Madrid, Spanyol berfungsi sebagai pusat kegiatan finansial dan politik di Smenanjung lberia.
8. bentuk circuit lineair or ring plan (bentuk cincin)
Bentuk ini terdiri dari beberapa pusat kota yang berkembang disepanjang jalan utama yang melingkar. Dibagian tengah wilayah dipertahankan sebagai daerah hijau/terbuka (open spaces) sehingga masing-masing pusat dapat berkembang menjadi kota-kota besar. Contoh: Randstad Holland di Belanda berfungsi sebagai salah satu daerah konurbasi terbesar di Eropa.
9. bentuk fan shaped cities (bentuk kipas)
Bentuk ini membentuk sebagian lingkaran. Dalam hal kearah luar lingkaran kota mempunyai kesempatan berkembang yang relatif seimbang. Dan terdapat pula hambatan-hambatan areal kekotaan yaitu hambatan alami dan hambatan artificial.
10. bentuk polycentred
bentuk yang penyebaran kota secara teratur dengan dibedakan antara jalur umum dan khusus wilayah perkembangan dan ruang terbuka yang merupakan suatu perputaran distribusi. Contoh: kota Detroit berfungsi sebagai kota pengangkutan dan industry mobil.

11. ribbon shaped cities (bentuk pita)
Bentuk ini menggambarkan bentuk pita karena dimensi memanjangnya jauh lebih besar daripada dimensi melebar sehinnga bentuk ini menem,pati klasifikasi tersendiri. Adanya peranan jalur memanjang yang sangat dominan dalam mempengaruhi perkembangan areal kekotaannya serta terhambatnya perluasan areal ke samping.
12. bentuk stellar cities (bentuk stellar)
bentuk ini terjadi karena adanya penggabungan antara kota besar utama dengan kota-kota satelit disekitarnya. Sehingga kenampakan morfologi kota mirip telapak katak pohon, dimana pada ujung-ujung jarinya terdapat bulat-bulatan. Biasanya terdapat pada kota-kota besar yang dikelilingi oleh kota-kota satelit. Sarana transportasi dan telekomunikasi berperan besar dalam kenampakan ini. Proses konurbanisasi yang terus-menerus akan menciptakan bentuk megapolitan.
13. bentuk walled city
                Bentuk kota yang dibatasi oleh kondisi fisik topografi seperti laut, gunung, dan sebagainya.
14. bentuk concellation city
Bentuk kota yang melompat-lompat wilayah pengembangannya, dihubungkan dengan jalur transportasi jalan dari pusat ke wilayah masing-masing.

CIRI-CIRI KOTA BERDASARKAN FUNGSINYA:
Ciri-ciri kota di bedakan menjadi 2 yaitu ciri fisik dan ciri social.
Ciri-ciri fisik kota antara lain:
1.       Tersedianya tempat-tempat untuk pertokoan, pasar dan supermarket, yang berfungsi sebagai sarana perekonomian.
2.       Terdapat gedung pemerintahan, yang berfungsi sebagai pusat pemerintahan, administrasi, dan pusat politik yang umumnya untuk suatu Negara atau ibu kota  Negara.
3.       Terdapat sarana parkir yang memenuhi. Banyaknya tempat parkir yang memadai dikarenakan volume kendaraan di kota pun sangat banyak.
4.       Terdapat sarana rekreasi, sarana olahraga yang berfungsi sebagai tempat untuk beristirahat, menenangkan fikiran ketika masyarakat jenuh dengan kesibukan dan tempat kebugaran serta menyalurkan hoby masyarakat kota.
5.       Memiliki pelabuhan pelabuhan sebagai penunjang aktifitasnya dan berfungsi sebagai pusat perdagangan.
6.       Terdapat alun-alun, merupakan lapangan yang terbuka luas dan berumput dikelilingi oleh jalan berfungsi beragam untuk kegiatan masyarakat.
Ciri-ciri social kota antara lain:
1.       Masyarakatnya heterogen artinya masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok etnis, ras, strata sosial, bahasa dan dialek, serta tradisi kultural yang berbeda.
2.       Bersifat individualistis dan materialistis yaitu sikap kehidupan masyarakat kota cenderung pada individualisme, yaitu masing-masing anggota masyarakat berusaha sendiri-sendiri tanpa terikat oleh orang lain. Selain itu, persaingan di kota sangat ketat sehingga penduduknya lebih memikirkan kepentingan sendiri dan cara untuk memenuhi kebutuhan hidup.
3.       Mata pencaharian non agraris, artinya masyarakat kota tidak lagi bermata pencaharian di bidang pertanian, melainkan  sebagai pedagang, karyawan swasta, PNS penjual jasa dan professional.
4.       Corak kehidupan bersifat gesselchaft artinya hubungan kekeluargaan antara masyarakat kota mulai pudar. Masyarakat kota senangtiasa merasa hanya satu ikatan dengan seprofesi, dan anggota sekumpulan dan sekepentingan saja.
5.       Terjadi kesenjangan social antara golongan masyarakat kaya dan masyarakat miskin artinya kelompok yang berpenghasilan besar mempunyai celah yang sangat besar dengan kelompok penduduk yang berpenghasilan rendah bahkan kurang.
6.       Norma-norma agama tidak begitu ketat artinya penduduk yang individualistis dan materialistis tidak lagi memperhatikan norma-norma agama diakibatkan kesibukan dan persaingan yang terlalu padat di kota. Sehingga tidak menyempatkan waktu untuk mengikuti kajian-kajian agama.
7.       Pandangan hidup lebih rasional artinya keadaan kota yang begitu ketat sehingga penduduk lebih dituntut untuk bersifat rasional daripada mengikuti perasaan.
8.       Menerapkan strategi keruangan artinya adanya pemisahan antara kelompok kelas social atas dan kelompok social bawah. Kelompok social atas yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang lengkap sedangkan kelompok kelas bawah menempati perumahan kumuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar